-->

4 Aspek Penting Dalam Membangun Usaha Kerajinan

Apakah kalian ingin menjadi seorang wirausahawan sukses? Untuk menjadi
seorang wirausahawan sukses, kalian harus memiliki perencanaan usaha yang
baik. Aspek-aspek penting dalam perencanaan sebuah usaha kerajinan adalah:



1. Ide dan Peluang Usaha

Seorang wirausahawan harus dapat memanfaatkan peluang usaha secara sistematis dimulai dari analisis sumber-sumber peluang usaha secara luas.
Kerajinan
Persiapan yang dapat kalian lakukan dalam menganalisis peluang usaha sebagai berikut.

a. Meneliti berapa luas usaha yang akan dipilih.

b. Bentuk usaha apa yang akan dipilih.

c. Jenis usaha apa yang akan ditekuni.

d. Informasi usaha yang akan diterima.

e. Ada atau tidaknya peta usaha yang menguntungkan.

Setelah mengidentifikasi peluang usaha, seorang wirausaha kerajinan memilih jenis usaha produk kerajinan. Proses pemilihan ini melalui tahapan analisis yang cermat. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang, biasanya disebut evaluasi dengan kriteria yang telah dikembangkan sesuai kebutuhan. Menganalisis peluang usaha pada produk kerajinan di maksudkan untuk menemukan peluang dan potensi usaha yang dapat dimanfaatkan, serta untuk mengetahui besarnya potensi usaha yang tersedia dan berapa lama usaha tersebut dapat bertahan. Ancaman dan peluang selalu menyertai suatu usaha sehingga penting untuk melihat dan memantau perubahan lingkungan dan kemampuan adaptasi dari suatu usaha agar dapat tumbuh dan bertahan dalam persaingan.

Pemetaan potensi usaha produk kerajinan dari bahan limbah dapat didasarkan pada ciri khas kerajinan dari masing-masing daerah. Pemetaan potensi menjadi sangat penting untuk mendorong pertumbuhan dan pemerataan ekonomi daerah. Terdapat beberapa cara atau metode dalam melakuan pemetaan potensi usaha, baik secara kuantitaif maupun kualitatif. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) adalah suatu kajian terhadap lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Analisis ini didahului oleh proses identifikasi faktor eksternal dan internal untuk menentukan strategi terbaik, kemudian dilakukan pembobotan terhadap tiap unsur SWOT berdasarkan tingkat kepentingan. Analisis internal lebih menitikberatkan pada aspek kekuatan (strenght) dan kelemahan (weakness), sedangkan analisis eksternal untuk menggali dan mengidentifikasi semua gejala peluang (opportunity) yang ada dan yang akan datang serta ancaman (threat) dari kemungkinan adanya pesaing/calon pesaing. Analisis SWOT digunakan untuk mengetahui langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pengembangan usaha produk kerajinan sebagai alat penyusun strategi. Analisis SWOT didasarkan pada logika untuk memaksimalkan kekuatan dan peluang yang secara bersamaan dapat mengatasi kelemahan dan ancaman. Dengan analisis SWOT dapat ditentukan strategi pengembangan usaha produk kerajinan dalam jangka panjang sehingga tujuan dapat dicapai dengan jelas dan dapat dilakukan pengambilan keputusan secara cepat. Menganalisis peluang usaha bertujuan untuk mencari dan melaksanakan kegiatan usaha yang menguntungkan. Rencana dalam berwirausaha perlu dianalisis untuk mengenali kelemahan-kelemahan yang dapat mengakibatkan kesulitan-kesulitan
keberlangsungan usaha. Analisis usaha ini juga dapat digunakan untuk mencari strategi alternatif dalam bidang penjualan, bauran produk, investasi, pengembangan
staf, pengendalian usaha, pengendalian biaya, dan lain-lain. Secara rinci ada beberapa langkah yang perlu diperhatikan dalam menganalisis peluang usaha produk kerajinan, sebagai berikut.

Penetapan Kelayakan Usaha

Hal-hal penting yang harus dilakukan pada saat penetapan kelayakan usaha adalah kemampuan untuk menemukan jawaban tentang apakah peluang usaha produk kerajinan yang ditetapkan dapat dijual, berapa biaya yang dikeluarkan serta mampukah produk kerajinan usaha tersebut menghasilkan laba. Pada tahap analisis kelayakan usaha produk kerajinan ini ada beberapa langkah yang harus kalian lakukan.

1) Analisis Kelayakan Teknis
Dalam melaksanakan analisis kelayakan teknis perlu diperhatikan berbagai macam teknis pembuatan karya kerajinan. Ada berbagai macam teknis yang dapat dilakukan dalam pembuatan produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar, misalnya teknik anyam, teknik kolase, dan lain-lain. Teknik pembuatan karya kerajinan tersebut harus dianalisis untuk memutuskan jenis usaha kerajinan yang tepat dan memenuhi kebutuhan.

2) Analisis Peluang Pasar
Apabila ingin mendirikan usaha kerajinan, kalian harus mengetahui informasi tentang pasar, karena tujuan usaha ini untuk memenuhi permintaan pasar. Oleh karena itu, diperlukan riset pasar. Riset ini dilakukan untuk menemukan pasar yang menguntungkan, memilih produk kerajinan dari bahan limbah yang dapat dijual, menerapkan teknik pemasaran yang baik, dan merencanakan sasaran pelanggan. Riset pasar bertujuan untuk mengumpulkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan tentang usaha kerajinan yang akan dibuka.

3) Menentukan Segmen Pasar
Langkah ketiga ini terkait dengan perkiraan konsumen potensial dari produk kerajinan yang sudah ditetapkan. Langkah ini juga bertujuan untuk mengetahui pembeli tiap-tiap segmen pasar saat ini dan yang akan datang. Salah satu cara untuk mendapatkan informasi ini adalah dengan memilih agen untuk menguji pasar.

4) Sumber Informasi Pasar
Informasi pasar digunakan untuk mengevaluasi peluang pasar masa
sekarang dan yang akan datang dari usaha produk kerajinan tersebut. Dua pendekatan untuk memperoleh informasi tersebut dilakukan dengan mengadakan penelitian secara spesifik untuk mengumpulkan data primer, dan menemukan data-data relevan yang berasal dari lembaga seperti badan pusat stastistik, kantor dinas pariwisata dan perindustrian, maupun biro penelitian yang disebut dengan data sekunder.

5) Uji Coba Menjual
Uji coba pasar cenderung menjadi teknik riset utama untuk mengurangi risiko pada usaha produk kerajinan dan menilai keberhasilannya. Metode yang digunakan dalam uji coba pasar antara lain pameran perdagangan, menjual pada sejumlah konsumen terbatas, dan menggunakan uji coba pasar di mana penerimaan calon pembeli bisa diamati dan dianalisis lebih dekat. Uji coba pasar juga memberikan kemungkinan peluang dalam pemasaran, distribusi dan pelayanan.

6) Studi Kelayakan Pasar
Studi kelayakan pasar bagi usaha baru cenderung memakan waktu dan merupakan kegiatan yang rumit. Bagaimanapun kegiatan ini harus
dilakukan untuk mengurangi risiko kerugian dan kegagalan usaha produk kerajinan.

Analisis Kelayakan Finansial

Analisis kelayakan finansial merupakan landasan untuk menentukan sumber daya finansial yang diperlukan untuk tingkat kegiatan tertentu dan laba yang bisa diharapkan. Kebutuhan finansial dan pengembalian (return) bisa sangat berbeda tergantung pada pemilihan alternatif yang ada bagi usaha baru.

Ada dua langkah dasar sebagai alternatif dalam analisis kelayakan finansial, yaitu:

1) Penentuan kebutuhan finansial total dengan dana yang diperlukan untuk operasional Kebutuhan finansial hendaknya diproyeksikan tiap bulan atau bahkan mingguan sekurang-kurangnya untuk operasi tahun pertama dari usaha produk kerajinan baru. Selanjutnya diperlukan juga proyeksi kebutuhan keuangan untuk tiga sampai lima tahun yang akan datang.

2) Penentuan sumber daya finansial yang tersedia Langkah kedua dalam analisis kelayakan finansial ini adalah proyeksi
sumber daya finansial yang tersedia dan dana-dana yang akan dihasilkan dalam operasi perusahaan. Dalam menentukan sumber daya finansial potensial yang tersedia harus dibedakan sumber finansial jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.

Membedakan Persaingan

Semua usaha produk kerajinan akan menghadapi persaingan baik persaingan
langsung yaitu dari produk kerajinan yang sejenis maupun dengan produk perusahaan kerajinan lain pada pasar yang sama. Analisis persaingan ini sangat penting dalam rangka pengembangan dan keberlanjutan usaha produk kerajinan yang dikembangkan.

Analisis SWOT dapat dilakukan dengan mewawancarai pengusaha kerajinan menggunakan kuisioner. Aspek penting yang perlu disampaikan pada saat
mewawancarai pengusaha antara lain aspek sosial, ekonomi, dan teknik produksi untuk mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi keberhasilan usaha produk kerajinan. Upaya untuk mengembangkan ide dan peluang usaha harus dikaitkan dengan kemampuan wirausaha dalam mengelola situasi dan peluang pasar. Untuk membentuk proses pengembangan ide, wirausahawan perlu memberikan kebebasan dan dorongan kepada para karyawannya agar mereka berani mengembangkan ide- ide dalam peluang usahanya. Tujuan dalam mengembangkan ide dan peluang usaha pada produk kerajinan sebagai berikut.

a. Ide dalam pembuatan produk agar diminati konsumen.

b. Ide dalam pembuatan produk agar dapat memenangkan persaingan.

c. Ide dalam pembuatan dan pendayagunaan sumber-sumber produksi.

d. Ide yang dapat mencegah kebosanan konsumen di dalam pembelian dan penggunaan produk.

e. Ide dalam pembuatan desain, model, corak, warna produk agar disenangi
konsumen.

2. Sumber Daya yang Dibutuhkan dalam Usaha

Apabila kalian sudah menentukan produk kerajinan berdasarkan analisis peluang
usaha, kalian dapat menentukan sumber daya yang dibutuhkan dalam menjalankan
usaha tersebut. Dalam perencanaan proses produksi diperlukan pengelolaan yang
baik untuk mencapai tujuan perusahaan. Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan dapat dikategorikan atas enam tipe sumber daya (6M), sebagai berikut.

a. Man (Manusia)

Dalam pendekatan ekonomi, sumber daya manusia adalah salah satu faktor
produksi selain tanah, modal, dan keterampilan. Pandangan yang menyamakan manusia dengan faktor-faktor produksi lainnya dianggap tidak tepat, baik dilihat dari konsepsi, filsafat, maupun moral. Manusia merupakan unsur manajemen yang penting dalam mencapai tujuan perusahaan.

b. Money (Uang)

Money atau uang merupakan salah satu unsur yang tidak dapat diabaikan.
Uang merupakan alat tukar dan alat pengukur nilai. Besar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan. Oleh karena itu, uang merupakan unsur yang penting untuk mencapai tujuan perusahaan karena segala sesuatu harus diperhitungkan secara rasional. Hal ini akan berhubungan dengan berapa uang yang harus disediakan untuk membiayai gaji tenaga kerja, alat-alat yang dibutuhkan dan harus dibeli, serta berapa hasil yang akan dicapai oleh perusahaan.

c. Material (Fisik)

Perusahaan umumnya tidak menghasilkan sendiri bahan mentah yang dibutuhkan, tetapi membeli dari pihak lain. Untuk itu manajer perusahaan berusaha untuk memperoleh bahan mentah dengan harga paling murah, menggunakan cara pengangkutan yang murah dan membuat proses pengolahan seefisien mungkin.

d. Machine (Teknologi)

Mesin memiliki peranan penting dalam proses produksi. Setelah revolusi industri, banyak pekerjaan manusia yang digantikan oleh mesin. Perkembangan teknologi yang begitu pesat menyebabkan penggunaan mesin semakin meningkat. Banyaknya mesin baru yang ditemukan oleh para ahli
memungkinkan peningkatan produksi sangat tinggi.

e. Method (Metode)

Metode sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan efisien. Metode kerja yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan, baik yang menyangkut proses produksi maupun administrasi tidak terjadi begitu saja melainkan memerlukan waktu yang lama.

f. Market (Pasar)

Jika barang yang diproduksi tidak laku, proses produksi barang akan berhenti.
Oleh sebab itu, penguasaan pasar dalam arti menyebarkan hasil produksi merupakan faktor menentukan dalam perusahaan. Agar pasar dapat dikuasai,
kualitas barang harus sesuai dengan selera konsumen dan harga terjangkau oleh daya beli konsumen.

3. Perencanaan Administrasi Usaha 

Apakah kalian pernah melakukan bisnis atau usaha? Apabila pernah, bagaimana
cara menyiapkan administrasi untuk usaha tersebut? Apabila kalian ingin membuka
usaha, kalian harus menyiapkan semua aspek administrasi yang berkaitan dengan
usaha tersebut. Materi berikut ini akan membahas tentang perencanaan administrasi usaha produk kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar.
Menurut pendapat Prof. Dr. S. Prajudi Atmosudirjo, S.H., administrasi adalah
proses dan tata cara kerja yang terdapat pada setiap usaha, baik usaha kenegaraan
maupun swasta, usaha sipil maupun militer, atau usaha besar maupun kecil.
Pencatatan semua kegiatan usaha yang diperlukan bagi kelancaran dan pengelolaan perusahaan merupakan tugas administrasi. Tugas tersebut meliputi pencatatan data-data transaksi bisnis, keuangan, produksi, persediaan produksi, dan lain-lain. Adapun maksud dan tujuan dari adanya administrasi adalah agar wirausahawan dapat:

- Memonitor kegiatan administrasi perusahaannya,

- Mengevaluasi kegiatan-kegiatan pengorganisasian perusahaannya,

- Menyusun program pengembangan usaha dan kegiatan pengorganisasian
perusahaannya, dan

- Mengamankan kegiatan-kegiatan usaha dan organisasi perusahaannya.

Perencanaan administrasi usaha kerajinan pada dasarnya terdiri dari perizinan usaha, surat-menyurat, pencatatan transaksi barang/jasa, pencatatan transaksi keuangan, dan pajak pribadi serta pajak usaha.

Perizinan Usaha

Di Indonesia, pendirian usaha diatur oleh Undang-Undang, yaitu melalui Peraturan Daerah dan Peraturan dari Departemen Perdagangan serta Departemen atau Instansi yang terkait dengan bidang usaha yang dijalankan.

Surat-surat harus yang disiapkan ketika akan membuka usaha sebagai berikut.

1) Surat Izin Gangguan (HO) dan Surat Izin Tempat Usaha (SITU)

Kedua surat izin ini dikeluarkan oleh pemerintah daerah. Beberapa
manfaat yang dapat diperoleh dari SITU-HO, diantaranya:

a) mempermudah permohonan Surat Izin Usaha Perdagangan,

b) dapat menjadi sarana untuk minta ganti rugi apabila tempat usaha mengalami penggusuran atau pemindahan lokasi,

c) memperoleh jaminan perlindungan keamanan, dan

d) dapat digunakan sebagai jaminan
pinjaman modal di bank.

2) Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
SIUP adalah surat izin untuk dapat melaksanakan kegiatan usaha
perdagangan. Untuk memperoleh SIUP, perusahaan harus mengisi surat permohonan SIUP yaitu berupa formulir permohonan izin yang diisi oleh perusahaan yang memuat data-data perusahaan untuk memperoleh Surat Izin Usaha Perdagangan Kecil/Menengah/Besar.

Surat Menyurat

Kegiatan surat-menyurat adalah salah satu kegiatan dalam bentuk hubungan dengan pihak lain, seperti pemasok dan pelanggan. Jenis surat yang digunakan dalam kegiatan usaha disebut juga dengan surat niaga. Surat niaga dimulai dengan pembukaan yang tepat dan menarik kemudian diikuti dengan pengutaraan masalah secara jelas dengan tetap memberikan sikap ramah, sopan, dan simpatik. Jenis surat niaga sebagai berikut.


  • Surat perkenalan
  • Surat permintaan penawaran
  • Surat penawaran
  • Surat pemesanan
  • Surat pemberitahuan pengiriman barang
  • Surat pengaduan
  • Surat pengiriman pembayaran

Pencatatan Transaksi Barang/Jasa

Secara umum, bukti transaksi perusahaan terbagi menjadi dua, yaitu bukti transaksi intern dan bukti transaksi ekstern.

1) Bukti transaksi intern
Bukti transaksi intern adalah bukti transaksi yang dibuat oleh dan untuk
intern perusahaan. Adapun bukti transaksi intern adalah sebagai berikut.

a) Bukti kas masuk, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah menerima
uang secara tunai, misalnya pembayaran tagihan dari perusahaan
lain.

b) Bukti kas keluar, yaitu tanda bukti bahwa perusahaan telah
mengeluarkan uang tunai, misalnya pembayaran gaji, pembayaran
utang, atau pengeluaran-pengeluaran lainnya.

2) Bukti transaksi ekstern
Bukti transaksi ekstern adalah bukti transaksi yang berhubungan dengan
pihak luar. Bukti transaksi ekstern sebagai berikut.

a) Faktur
Faktur yaitu tanda bukti pembelian atau penjualan secara kredit. Faktur dibuat oleh penjual dan diberikan kepada pihak pembeli.

b) Kuitansi
Kuitansi adalah bukti penerimaan sejumlah uang yang ditandatangani oleh penerima uang dan diserahkan kepada yang membayar sejumlah uang tersebut.

c) Nota
Nota yaitu bukti atas pembelian sejumlah barang secara tunai. Nota dibuat oleh pedagang dan diberikan kepada pembeli.

d) Nota debet
Nota debet merupakan bukti transaksi pengiriman kembali barang yang telah dibeli, yang berisi informasi pengiriman kembali barang yang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan atau permintaan
pengurangan harga. Bukti ini dibuat oleh pihak pembeli.

e) Nota kredit
Nota kredit merupakan bukti transaksi penerimaan kembali barang yang telah dijual atau bukti persetujuan dari pihak penjual atas permohonan pembeli untuk pengurangan harga barang karena sebagian barang rusak atau tidak sesuai dengan pesanan. Bukti ini dibuat oleh pihak penjual.

f) Cek
Cek yaitu surat perintah yang dibuat oleh fihak yang mempunyai rekening di bank, agar bank membayar sejumlah uang kepada pihak yang namanya tercantum dalam cek tersebut.

Pencatatan Transaksi Keuangan

Transaksi keuangan dicatat dalam laporan keuangan yang disusun secara berkala. Berdasarkan standar akuntansi keuangan tahun 2007, laporan keuangan terdiri dari empat item sebagai berikut.

1) Laporan laba rugi
Laporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan pada suatu periode akuntansi atau satu tahun. Laporan laba rugi terdiri dari pendapatan dan beban usaha.

2) Laporan perubahan modal
Laporan perubahan modal adalah laporan yang menunjukkan perubahan modal pemilik atau laba yang tidak dibagikan pada suatu periode akuntansi karena adanya transaksi usaha selama periode tersebut.

3) Neraca
Neraca adalah daftar yang memperlihatkan posisi sumber daya perusahaan, serta informasi tentang asal sumber daya tersebut. Neraca terbagi dua sisi, yaitu sisi aktiva dan sisi pasiva. Sisi aktiva merupakan daftar kekayaan perusahaan pada suatu saat tertentu. Sedangkan sisi pasiva menunjukkan sumber dari mana kekayaan itu diperoleh.

4) Laporan arus kas
Laporan arus kas adalah laporan yang menunjukkan aliran uang yang diterima dan digunakan perusahaan di dalam satu periode akuntansi, beserta sumber-sumbernya.

Pajak

Setiap wajib pajak harus memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak), yaitu nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai sarana dalam administrasi perpajakan yang dipergunakan sebagai tanda mengenal diri atau identitas wajib
pajak dalam melaksanakan hak dan kewajiban perpajakannnya.

4. Perencanaan Pemasaran Usaha 

Indonesia sangat kaya baik dari kekayaan alam maupun budayanya. Komoditas
produk kerajinan negara Indonesia banyak dikenal di mancanegara. Banyak sekali
pengusaha asal Indonesia yang menggantungkan hidupnya dari usaha kerajinan tersebut, baik yang sifatnya lokal maupun yang sudah go international. Apalagi di daerah sekitar lokasi pariwisata sudah bisa dipastikan banyak warga Indonesia yang berjualan produk kerajinan. Indonesia memiliki banyak tempat wisata dan menjadi prospek bisnis kerajinan yang sangat baik.

Apabila seseorang sudah memutuskan menjadi wirausaha maka dia harus segera memikirkan tentang rancangan pemasaran produk yang akan dijual. Philip Kotler dan Gary Amstrong dalam bukunya Dasar -Dasar Pemasaran mendefinisikan
pemasaran sebagai proses dimana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan, dengan tujuan menangkap nilai dari pelanggan sebagai imbalannnya. Dengan demikian, pemasaran tidak hanya bagaimana memasarkan produk supaya laku, tetapi juga harus memiliki nilai lebih
bagi pelanggannya.

Beberapa hal penting yang berkaitan dengan aspek pemasaran sebagai berikut.


a. Memahami seni menjual
Bagian penjualan merupakan salah satu bagian terpenting dalam sebuah perusahaan. Oleh karena itu, dibutuhkan tenaga jual yang profesional. Harus pula
diingat bahwa penjual itu tidak hanya menjual produk atau bisnisnya saja, tetapi
juga menjual kualitas produk tersebut.

b. Menetapkan harga jual
Menjual produk dengan harga mahal akan berisiko produk tidak laku dijual. Sebaliknya, menjual dengan harga murah juga akan berdampak pada persepsi
konsumen terhadap kualitas produk. Untuk itu penetapan harga harus disesuaikan
dengan target pasar, segmen pasar, dan posisi produk di pasar. Sebelum menentukan harga produk di pasar, perlu mempertimbangkan faktor utama dari jenis biaya yang akan menentukan harga. Hal-hal yang harus dipertimbangkan dalam menentukan harga sebagai berikut.

1) Biaya bahan baku dan suplainya
Biaya ini menjadi biaya utama dalam penentuan harga jual produk

2) Biaya overhead
Biaya overhead menjadi faktor penting yang bisa dianalisis dalam penentuan struktur harga. Contohnya adalah biaya administrasi, biaya pengiriman, biaya alat tulis kantor, biaya sewa kantor, biaya telepon, dan biaya listrik.

3) Biaya tenaga kerja
Merupakan biaya tenaga kerja dalam memproduksi barang jadi selama proses produksi dan biaya tenaga kerja yang bekerja dikantor. Contohnya adalah biaya gaji karyawan, uang lembur, insentif (bonus).

Untuk menentukan harga jual sebuah produk, maka perlu mengetahui total biaya
(total cost) yang dibutuhkan dalam membuat produk tersebut. Biaya Total = Total biaya bahan baku + Total biaya overhaed + Total biaya tenaga kerja.

Penentuan harga jual produk juga dapat ditentukan dengan tiga cara, sebagai berikut:

1) Harga berdasarkan harga pasar (Market based price).
2) Harga berdasarkan biaya (Cost based price).
3) Harga berdasarkan titik impas (Break event point based price).

c. Menganalisis kepuasan pelanggan
Kepuasan pelanggan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja produk (hasil) yang bisa dirasakan dan sesuai dengan
harapannya. Metode-metode yang bisa digunakan untuk mengukur tingkat kepuasan pelanggan sebagai berikut.

1) Sistem keluhan dan saran
Sistem ini bisa menggunakan cara formulir isian, kuesioner, uji sampel secara langsung dengan cara tanya jawab pelanggan, email, faksimile, telepon, dan situs jejaring sosial.

2) Survei kepuasan pelanggan secara berkala
Sistem keluhan dan saran tidak bisa mencerminkan secara tepat dan akurat apabila hanya sekali dilakukan. Oleh karena itu, perlu dilakukan lebih dari satu kali survei agar diperoleh tingkat keakuratan yang lebih baik.

3) Ghost shopping atau mystery shopper
Cara ini adalah mempekerjakan orang untuk berpura-pura menjadi pembeli. Orang ini akan melaporkan hal-hal positif dan negatif dari pelayanan serta manfaat dari sebuah produk.

d. Promosi
Promosi adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan guna
mengomunikasikan, mengenalkan, dan mempopulerkan kepada pasar sasarannya. Ada enam kegiatan dan rencana yang bisa dilakukan untuk mengomunikasikan produk dan merk usaha.


  • 1) Penjualan personal (personal selling)
  • 2) Iklan (advertising)
  • 3) Promosi penjualan (sales promotion)
  • 4) Publikasi (publication)
  • 5) Sponsorship
  • 6) Komunikasi di tempat konsumen yang akan membeli (pint of purchase).




Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel