-->

Pengertian Serat Alam

Pengertian Serat Alam - Serat alam adalah serat yang berasal dari alam dapat berupa tumbuh tumbuhan, dan hewan yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari hari.

Tahukah kamu apa itu bahan serat? Bahan "serat adalah suatu jenis bahan berupa potongan-potongan komponen yang membentuk jaringan memanjang yang utuh". Menurut kamus bahasa indonesia, serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya sangat besar dan molekul penyusunnya terorientasi, terutama ke arah panjang. Serat kapas misalnya memiliki perbandingan panjang dan lebar mulai dari 500 (1 sampai dengan 1000).

Istilah serat sering dikaitkan dengan sayur-sayuran, buah-buahan, dan tekstil. Sayuran dan buah-buahan merupakan makanan berserat tinggi yang sangat baik bagi sistem pencernaan makanan.

Serat Sebagai Bahan Baku Tekstil


Serat juga digunakan sebagai bahan baku tekstil. Serat sebagai bahan baku tekstil adalah serat-serat yang digunakan untuk aplikasi tekstil. Serat merupakan bahan baku yang digunakan dalam pembuatan benang dan kain. Sebagai bahan baku dalam pembuatan benang dan kain, serat memegang peranan penting. Sifat serat akan mempengaruhi sifat benang atau kain yang dihasilkan, baik dari pengolahan secara mekanik maupun pengolahan secara kimia. Bahan baku tekstil ini merupakan bahan pembuat pakaian dan kebutuhan lain. Pembahasan kita kali ini adalah tentang bahan serat sebagai bahan baku kerajinan tekstil.
Serat alam dengan komponen memanjang

Sejarah Bahan Serat Alam 


Bahan serat alam dikenal orang sejak ribuan tahun sebelum Masehi. Beberapa bukti sejarah mencatat bahwa bahan serat alam sudah dipergunakan sejak tahun 2640 SM. Negara yang pertama kali mengolah bahan serat alam adalah Cina. Cina sejak dahulu sudah menghasilkan serat sutera. Cina sangat tertarik dengan serat sutera yang dihasilkan dari ulat, bahan ini diolah menjadi benang untuk kebutuhan produk tekstil. Selain serat sutera, bahan serat alam lainnya berupa kapas. Pada tahun 1540 SM telah berdiri industri kapas di India.
Dalam perkembangannya, bahan serat alam digunakan di berbagai negara lainnya, seperti serat Flax yang pertama digunakan di Swiss pada tahun 10000 SM dan serat wol mulai digunakan orang di Mesopotamia pada tahun 1000 SM. Selama ribuan tahun, serat flax, wol, sutera, dan kapas telah melayani kebutuhan manusia paling banyak sepanjang masa. Pada awal abad ke-20 mulai diperkenalkan serat buatan. Hingga saat ini telah bermacam macam jenis serat buatan diproduksi. 

Produksi bahan serat alam dari tahun ke tahun boleh dikatakan stabil. Namun persentase terhadap seluruh produksi serat tekstil makin lama makin menurun mengingat kenaikan produksi bahan serat buatan yang semakin tinggi. Hal ini disebabkan ketersediaan bahan serat alam sangat terbatas. Untuk memproduksi bahan serat alam juga dibutuhkan iklim yang mendukung.

Serat sutra yang mendunia masih tergolong bahan serat alam mewah sejak jaman dahulu, hingga kini
Kondisi musim kemarau ataupun musim penghujan dapat mempengaruhi produksi bahan serat alam. Sifat bahan serat alam ada yang tahan akan iklim kemarau maupun kondisi musim penghujan. Meskipun bahan serat alam pada umumnya memiliki karakteristik yang sehat tetapi dari sisi jumlah, sifat, bentuk dan ukurannya tentu mengalami hambatan. Jika bahan serat alam ini diproduksi terus-menerus akan mempengaruhi harga pasar. Semakin langka ketersediaan bahan serat alam maka semakin mahal juga ongkos produksinya. Hal ini akan meningkatkan harga jual produk di pasar.

Serat Alam Dari Tumbuhan 


Serat yang berasal dari tumbuhan dapat dilihat berdasarkan bagian-bagian tumbuhan. Tidak semua tumbuhan memiliki kandungan yang dapat diolah menjadi serat alam. Hal ini disebabkan serat yang diinginkan sebagai bahan baku produk tesktil memiliki persyaratan. Diantara persyaratan tersebut adalah kuat, tahan lama, bentuknya tetap (tidak susut), permukaan yang halus ataupun bertekstur sesuai persyaratan produk. Berikut contoh serat dari tumbuhan.

1. Serat Bijian

Tumbuhan memiliki biji yang beraneka ragam dan beberapa biji telah memenuhi persyaratan untuk diolah sebagai bahan serat, Contohnya:

  • Biji Kapas
  • Biji Kapuk

2. Serat dari Batang

Batang yang biasa digunakan untuk kerajinan serat melihat jenis dari struktur batangnya terlebih dahulu. Jenis batang yang menghasilkan serat alam dapat berupa jenis batang berkambium atau tidak berkambium, Contohnya:

  • Anggrek
  • Melinjo/Ganemon
  • Mahkota dewa 
  • Beringin
  • Yonkori
  • Flax
  • Jute
  • Rosella
  • Henep
  • Rami
  • Urena
  • Kenaf
  • Sunn

3. Serat dari Daun

Tidak banyak tumbuhan yang daunnya digunakan untuk kerajinan serat melainkan sebagai bahan baku tekstil, Contohnya:
  • Serat daun mendong (purun tikus)
  • Daun nanas
  • Daun pandan berduri
  • Daun eceng gondok
  • Daun abaka
  • Daun sisal
  • Daun henequen.

4. Serat dari Buah


Tumbuhan yang memiliki buah sangat banyak dan beragam. Namun yang menghasilkan buah yang dapat diolah menjadi bahan serat alam tidaklah banyak. Buah yang sudah dimanfaatkan sebagai
bahan serat salah satunya adalah kelapa, bagian yang digunakan untuk bahan serat adalah Sabut kelapa karena dapat diolah menjadi bahan serat.

Serat Alam dari Hewan

Serat yang berasal dari hewan banyak disukai oleh negara-negara di Eropa. Serat tersebut memiliki tekstur yang lembut dan halus, Sifat serat hewan menghangat-kan sehingga orang-orang yang tinggal di daerah musim dingin sangat membutuhkan serat ini. Bagian hewan yang dimanfaatkan seratnya adalah bulu. Bulu hewan yang paling banyak diolah sebagai bahan baku serat produk tekstil di antaranya:
  • Stapel
  • Filamen

1. Serat Stapel


Stapel merupakan serat yang berbentuk rambut hewan yang disebut dengan wol. Contohnya:

  • Domba
  • Alpaca
  • Unta
  • Cashmer
  • Mohair
  • Kelinci
  • Vicuna


Rambut hewan yang paling banyak digunakan adalah wol dari bulu domba.

2. Serat Filamen

Filamen merupakan serat yang berbentuk jaringan, Contohnya:

"Serat yang berasal dari larva ulat sutera yang digunakan untuk membentuk kepompong. Kepompong inilah yang merupakan serat lalu dipintal menjadi benang."

Bahan serat alam yang menjadi perhatian adalah pada permukaan seratnya, seperti kehalusan, kekuatan, daya serap, dan kemuluran atau elastisitas. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel