Mengenal Kerajinan Tekstil
09:23
Mengenal Kerajinan Tekstil - Pengertian kata tekstil adalah jalinan antara lungsin dan pakan atau dapat dikatakan
sebuah anyaman yang mengikat satu sama lain, tenunan dan rajutan. Tekstil
dapat ditemukan pada kehidupan sehari-hari, yaitu kain biasa digunakan untuk
pakaian sebagai kebutuhan sandang, sprei pelapis tempat tidur dan sarung bantal,
taplak meja, kain yang dijahit menjadi tas dan produk kerajinan lainnya.
Kerajinan tekstil di Indonesia dapat dibagi menjadi kerajinan tekstil modern
dan kerajinan tekstil tradisional. Kerajinan tekstil modern banyak digunakan untuk
memenuhi kebutuhan praktis atau fungsional, sedangkan kerajinan tekstil
tradisional umumnya memiliki makna simbolis dan digunakan juga untuk kebutuhan
upacara tradisional. Perkembangan saat ini para perancang atau desainer
mulai memanfaatkan kembali kain tradisional Indonesia pada karya-karyanya. Para
perancang atau desainer berusaha mengembangkan ide dari tekstil Indonesia
agar menjadi lebih dikenal luas di masyarakat, baik di Indonesia maupun di dunia.
1) Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang dan fashion
2) Sebagai pelengkap interior
3) Sebagai wadah dan pelindung benda
Mengenal Kerajinan Tekstil
1. Kerajinan Tekstil Modern
Karya kerajinan tekstil, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut :1) Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang dan fashion
- Busana
- Aksesoris
- Sepatu
- Topi
- Tas
2) Sebagai pelengkap interior
- Kain tirai
- Kain salut kursi
- Perlengkapan rumah tangga (cempal, alas makan dan minum, tudung saji, sarung bantal, sprei, keset, lap, dll)
- Aksesori ruangan (wadah tissue, taplak, hiasan dekorasi ruangan, kap lampu, dll)
3) Sebagai wadah dan pelindung benda
- Tas laptop
- Aneka tas
- Aneka wadah
- Aneka dompet
- dan lain-lain
Sumber : Dokumen Kemdikbud
Sumber: helenrawlinson.bigcartel.com | retaildesignblog.net
Produk kerajinan umumnya memanfaatkan bahan baku yang tersedia dan
dihasilkan melalui keterampilan tangan dengan alat bantu sederhana serta
diproduksi dalam jumlah yang terbatas. Oleh sebab itu karya kerajinan biasanya
mempunyai ciri khas dari daerah yang membuatnya, demikian pula dengan
produk kerajinan tekstil. Keragaman bahan baku dan keterampilan daerah di
Indonesia menghasilkan keragaman produk kerajinan tekstil Indonesia. Produk
kerajinan tekstil merupakan salah satu sumber budaya bangsa Indonesia yang
dapat menjaga dan melestarikan keberadaan budaya setempat dan dikembangkan
sesuai dengan kebutuhan penggunanya. Untuk dapat mengembangkan
tekstil tradisional Indonesia, kita harus mengenalnya lebih dalam.
2. Kerajinan Tekstil Tradisional Indonesia
Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia, secara fungsi dapat dibagi
sebagai berikut:
1) Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti
kain panjang, sarung dan baju daerah
2) Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi
dan untuk membawa barang
3) Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya,
- Kain tenun Ulos
- Kain pembungkus kafan batik motif doa
- Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
- Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
- Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
- Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
- Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)
3. Ragam Hias Kerajinan Tekstil Tradisional dan Modern
Pada kerajinan tekstil, estetika atau keindahannya dimunculkan oleh bentuk
kerajinan, tekstur material, warna serta yang paling menonjol adalah ragam
hiasnya. Ragam hias dan warna pada tekstil tradisional umumnya memiliki
simbol dan makna tertentu, sedangkan pada tekstil modern ragam hias
cenderung berfungsi sebagai nilai tambah estetika atau keindahan.
a. Ragam Hias Murni, ialah ragam hias yang hanya berfungsi untuk memberi
nilai tambah estetika pada benda tersebut dan tidak berhubungan dengan
nilai fungsi benda tersebut.
b. Ragam Hias Simbolis, ialah ragam hias yang selain berfungsi memperindah
juga memiliki makna tertentu yang bersumber dari adat istiadat, agama
maupun sistem sosial, yang harus ditaati norma-normanya untuk menghindari
salah pengertian bagi pengguna ragam hias tersebut. Contoh ragam
hias ini di antaranya kaligra , ragam hias pohon hayat, ragam hias burung
phoenix, ragam hias swastika, dan sebagainya.
Secara garis besar, ragam hias pada masyarakat yang hidup di pesisir pantai
banyak menggunakan bentuk-bentuk binatang laut, maupun bentuk alam
seperti awan, bintang, bulan dan matahari. Masyarakat yang tinggal di tepi
hutan dan pegunungan banyak menggunakan ragam hias dari bentuk
tumbuh-tumbuhan, buah, burung, dan serangga yang sering mereka jumpai di
lingkungannya. Namun, tidak tertutup kemungkinan sumber inspirasi ragam
hias bercampur di suatu wilayah.
Adapun bentuk-bentuk ragam hias yang dibuat dengan mengambil inspirasi
dari lingkungan alam sekitar biasanya yang memberikan manfaat dan berguna
bagi kehidupan suatu suku bangsa. Akibatnya, bentuk motif suatu daerah
memiliki kandungan makna loso kehidupan suku bangsa tersebut.
Ragam hias di Indonesia, berdasarkan pada pola dan bentuk visualnya,
dibagi dalam klasi kasi sebagai berikut.
b. Ragam Hias Tumbuh-tumbuhan adalah
ragam hias yang mengambil inspirasi dari
tumbuh-tumbuhan pada wilayah tertentu
untuk dimodi kasi menjadi ragam hias yang
mencerminkan ciri khas wilayah tersebut.
c. Ragam Hias Mahluk Hidup adalah ragam hias yang mengambil inspirasi
dari mahluk hidup di darat, laut, dan udara pada wilayah tertentu dan dimodi kasi
menjadi ragam hias khas wilayah tersebut. Ragam hias ini biasanya
dimasukkan dalam kelompok ragam hias untuk menggambarkan dunia
tengah.
e. Ragam Hias Dekoratif adalah ragam hias yang bersifat arti sial dan
biasanya merupakan penggabungan dari beberapa inspirasi ragam hias
pada kelompok yang ada sebelumnya yang dimodi kasi sehingga menjadi
sebuah bentuk ragam hias yang baru dan memiliki nilai estetika tersendiri
Pola Ragam Hias :
Desain ragam hias yang terdapat di wilayah Indonesia ini beberapa di
antaranya sudah merupakan pola baku ragam hias wilayah tertentu. Desain
ragam hias dapat dikelompokkan dalam jenis pola sebagai berikut.
a. Jenis pola tunggal (pattern), yaitu bentuk pola yang disusun dengan
ukuran yang berdiri sendiri tanpa diberi bentuk yang lain.
b. Jenis pola ulang himpunan (assemblage), yaitu bentuk pola yang tiap
bagian merupakan suatu kelompok dan kumpulan dari beberapa bentuk
atau unsur yang masih bersifat satu kesatuan.
c. Jenis pola ulang menyeluruh, yaitu ragam hias dengan kombinasi-kombinasi
ulangan disertai dengan membubuhkan bentuk lain yang tidak tercakup
dalam kelompok tanpa merusak bentuk pokok dari ragam hias tersebut.
Pola pada ragam hias biasanya terdiri atas ragam hias pokok, ragam hias
pendukung, dan ragam hias isian atau pelengkap. Proses penataan ragam hias
secara garis besar dapat dikelompokkan dalam proses sebagai berikut.
a. Proses pengulangan sejajar, baik secara vertikal maupun horizontal,
disusun dalam posisi yang sama, jarak dan ukuran yang sama. Proses tersebut
sangat mudah dijumpai dalam ragam hias geometris sebagai desain tepi
maupun dalam susunan diagonal dan sudut.
Pola Proses Pengulangan Sejajar
b. Proses pengulangan berpotongan, yaitu pada proses pembuatan motif
saling bertumpangan dan berpotongan terhadap bidang gambar.
Pola Proses Pengulangan Berpotongan
Ragam hias pada tekstil tradisional pada umumnya menggunakan proses
pengulangan yang disusun simetris. Pada tekstil modern, proses pengulangan
ragam hias, baik yang sejajar maupun yang berpotongan, selain disusun secara
simetris sering pula digunakan secara asimetris, bahkan bersifat acak.
Sumber: Buku Prakarya dan Kewirausahaan Kelas 10